

Penggunaan Artificial Intelligence (AI) kini menjadi bagian penting dalam dunia pengembangan game modern. Di Jepang — negara asal banyak franchise legendaris seperti Final Fantasy, Resident Evil, dan Persona — teknologi ini ternyata sudah menjadi standar baru. Berdasarkan laporan terbaru, lebih dari 51% developer game Jepang kini menggunakan AI dalam proses kreatif mereka.
Menurut laporan yang dirilis oleh The Computer Entertainment Association (CESA) pada 25 September 2025, data tersebut mencakup developer indie hingga studio besar pembuat game AAA. Mayoritas penggunaan AI dan Generative AI ini ditemukan dalam pembuatan video promosi, desain karakter, hingga penulisan cerita dan dialog.
💡 AI untuk Membantu Kreativitas Developer Jepang
Sebagian besar studio memanfaatkan AI untuk mempercepat proses produksi kreatif. Misalnya, desain karakter yang biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu kini dapat dihasilkan hanya dalam beberapa jam berkat Generative AI. Selain itu, banyak developer yang juga mulai mengandalkan AI untuk membangun engine game mereka sendiri, dengan sekitar 32% studio mengaku telah memakai AI untuk pengembangan core software dari dasar.
🏢 Perusahaan Besar yang Terlibat
Menurut laporan 2025 CESA Video Game Industry Report yang dikutip oleh Eurogamer, data ini berasal dari 54 perusahaan anggota CESA, termasuk Capcom, Square Enix, Konami, FromSoftware, dan Sega.
Beberapa di antaranya bahkan telah secara terbuka menyatakan dukungan terhadap penggunaan AI:
- 🧠 Square Enix menggunakan Generative AI dalam pengembangan Foamstars pada 2024.
- ⚙️ Capcom mulai bereksperimen dengan AI untuk sistem gameplay adaptif.
- 🚀 Sega memiliki tim internal khusus yang fokus pada riset dan pengembangan AI di dunia gaming.
📊 Tren Global yang Tak Terhindarkan
Tidak hanya di Jepang, tren ini juga terjadi secara global. Tercatat lebih dari 7.000 game baru di Steam pada tahun 2025 memanfaatkan Generative AI dalam berbagai aspek, mulai dari seni visual hingga narasi dan mekanik permainan.
Meski demikian, penggunaan AI dalam pengembangan game masih menjadi topik perdebatan di kalangan developer dan gamer. Sebagian menganggap AI dapat mengurangi sentuhan manusia dalam seni, sementara sebagian lain melihatnya sebagai alat bantu yang memperluas kreativitas dan efisiensi produksi.
💬 Penutup
Dari laporan ini, satu hal menjadi jelas — AI kini bukan lagi masa depan, melainkan bagian dari masa kini industri game Jepang. Dengan dukungan studio besar dan hasil yang terus meningkat, bukan tidak mungkin kita akan segera melihat era baru game Jepang yang dibangun dengan kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan.